Social Icons

Jumat, 23 Januari 2015

Surga Tersembunyi di Utara Indramayu

Pulau Biawak
INDRAMAYU - (23/01) Ketika mendengar kata Pulau Komodo, maka yang terbesit adalah hewan melata dengan ukuran raksasa. Ya, Pulau Komodo sudah menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO. Keindahan alam, pantai, dan keunikannya menjadikan pulau ini sebagai salah satu destinasi wajib ketika berkunjung ke Flores atau daerah kepulauan nusa tenggara.

Di ujung pantai utara Indramayu, terdapat surga tersembunyi yang juga dihuni oleh hewan melata seperti kadal. Pulau ini dikenal dengan sebutan Pulau Biawak. Ada yang membedakan pulau ini dengan pulau-pulau lain di sekitarnya, terdapat hewan biawak yang menghuni pulau tersebut.



Dengan luas daratan sekitar 120 hektar, Pulau Biawak menjadi kawasan konservasi endemik. Pulau Biawak berada di Kepulauan Biawak yang juga terdiri atas dua buah pulau lainnya seperti Pulau Cendekian dan Pulang Gosong.

Biawak hewan endemik Pulau Biawak
Nama pulau tersebut awalnya adalah Pulau Rakit, namun oleh Pemkab Indramayu diubah menjadi Pulau Biawak. Hal ini dikarenakan banyak hewan biawak yang menghuni pulau tersebut. Panjang hewan disana antara 20 cm hingga 1,5 meter. Selain hewan biawak, karang di pantai pulau biawak pun bisa dibilang masih terjaga kondisinya.

Pulau Biawak termasuk pulau yang tak berpenghuni, hanya ada seorang penjaga yang menjaga dan merawat Mercusuar peninggalan Belanda. Mulanya, pulau ini sangat berbaya bagi alur pelayaran kapal-kapal, sehingga oleh belanda dibangunlah Mercusuar guna membantu berlayarnya kapal-kapal yang melintas.

Mercusuar di Pulau Biawak ini memiliki ketinggian sekitar 65 meter, dibangun oleh ZM Williem pada tahun 1872. Sampai saat ini bangunan itu masih berfungsi untuk memandu kapal-kapal besar maupun kecil yang melintas.

Untuk destinasi ke pulau ini, anda hanya tinggal menggunakan jasa wisata setempat. Tidak merogok kocek dalam, hanya dengna Rp 500.000 anda sudah dapat berkunjung ke pulau yang indah dan unik ini. Perjalanan menuju pulau biawak dapat ditempuh selama 2 jam menggunakan speed boat dan 4 jam dengan menggunakan perahu nelayan. (adi)

Sumber foto: travel.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates